Selamat Datang Di Blog Rhudy Semoga Materi Yang Ada Pada Blog Ini Bisa Berguna Bagi Anda.


Powered By Blogger

Pengikut

Cari Blog Ini

Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
Pertamakanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
·         Gejala
Kanker serviks pada stadium awal biasanya belum memberikan gejala apapun dan baru menunjukkan gejala bila sudah menginjak stadium lanjut. Beberapa gejala yang patut diwaspadai, seperti perdarahan usai sanggama, keputihan yang bau dan kadang kala bercampur darah, dan perdarahan di antara dua siklus haid/setelah menopause.
Perlu diketahui, gejala-gejala tersebut bukanlah gejala yang spesifik atau khas untuk kanker serviks dan dapat juga ditemui pada penyakit lain. Namun bila mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya periksakan diri.
·         Penyebab dan faktor risiko
Badan kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa 90 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV (human papiloma virus). Sementara beberapa faktor risiko kanker serviks, adalah melakukan hubungan seks pada usia muda, sering berganti pasangan seks, sering menderita infeksi di daerah kelamin, dan merokok.

Faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker, setiap jenis kanker mempunya faktor risiko berbeda. Namun, tidak berarti setiap adanya faktor risiko pasti akan terkena kanker.

“Sementara, faktor risiko yang mengatakan perempuan lebih berisiko kanker serviks karena banyak anak, sudah tidak terlalu kuat. Pesan itu menyesatkan,” tukas DR Laila.
Mulai melakukan hubungan seksual pada usia muda.
*Sering berganti-ganti pasangan seksual.
*Sering menderita infeksi di daerah kelamin.
*Melahirkan banyak anak.
*Memakai pembalut yang tidak aman
*Kebiasaan merokok (risiko dua kali lebih besar).
*Defisiensi vitamin A,C,E.




·         Bagaimana mencegah kanker serviks?

Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
·         tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
·         rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
·         dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
·         dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
·         PAP SMEAR
Kanker serviks di mulai dari tahap pra kanker. Jika kanker dapat ditemukan pada tahap awal ini, akan dapat disembuhkan dengan sempurna.Pemeriksaan PAP SMEAR Adalah cara untuk mendeteksi dini kanker serviks. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cepat, tidak sakit dengan biaya yang relatif terjangkau dan hasilnya akurat.
·         Kapan Melakukannya?
Pemeriksaan PAP SMEAR dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid atau sesudah petunjuk dokter. Bagi perempuan yang sudah menikah atau sudah melakukan hubungan seksual, lakukanlah pemeriksaan PAP SMEAR setahun sekali. Segera mungkin melakukan pemeriksaan PAP SMEAR dan jangan menunggu sampai timbul gejala.
·         Bagaimana Pemeriksaan Dilakukan?
Pemeriksaan PAP SMEAR dilakukan di atas kursi periksa kandungan oleh dokter atau bidan yang sudah dilatih, dengan menggunakan alat untuk membantu membuka kelamin wanita. Ujung leher diusap dengan spatula untuk mengambil cairan yang mengandung sel-sel dinding leher rahim. Usapan ini kemudian diperiksa jenis sel-selnya di bawah mikrosop. Apabila hasil pemeriksaan posirif (terdapat sel-sel yang tidak normal), harus segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan oleh dokter ahli kandungan.
·         IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Yaitu pemeriksaan leher rahim dengan cara melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5 persen. Bila setelah pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna, yaitu tampak bercak putih, maka kemungkinan ada kelainan tahap pra kanker serviks.
·         Dimana Pemeriksaan Dapat Dilakukan?
Pemeriksaan PAP SMEAR/IVA dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti : rumah sakit, rumah bersalin, pusat atau klinik deteksi dini kanker, praktek dokter spesialis kandungan, puskesmas, praktek dokter umum dan bidan yang telah mempunyai peralatan untuk melakukan pemeriksaan PAP SMEAR.
·         Vaksin HPV
Lebih dari 95 persen kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV (Human Papilloma Virus) yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual. Saat ini sudah ada vaksin untuk mencegah infeksi HPV khususnya tipe 16 dan 18 yang diperkirakan menjadi penyebab 70% kasus kanker serviks di Asia. Pencegahan dilakukan dengan mengurangi faktor resiko serta dengan melakukan vaksinasi HPV khususnya tipe 16 dan 18.
·         Pesan Yang Perlu Diingat
*Untuk melakukan skrining kanker serviks, jangan sampai menunggu adanya keluhan.
*Datanglah ke tempat periksa untuk pemeriksaan PAP SMEAR/IVA.
*Jika ditemukan kelainan pra kanker ikutilah pesan petugas/dokter. Apabila perlu pengobatan, jangan ditunda. Karena pada tahap ini tingkat kesembuhannya hampir 100 persen.
Kompas (Sabtu, 23 Agustus 2008 07:28 WIB)
52 Juta Perempuan Indonesia Berisiko Kanker Serviks
Kompas (Sabtu, 23 Agustus 2008 07:28 WIB)
JAKARTA, SABTU - Kanker serviks atau leher rahim merupakan penyebab utama kematian karena kanker di kalangan perempuan di Indonesia. Hal ini disebabkan mayoritas penderita datang untuk berobat ketika keadaan kesehatannya telah kritis atau ketika penyakitnya sudah stadium lanjut. Untuk itu, pemeriksaan kesehatan dengan tes pap smear perlu dilakukan secara rutin sebagai deteksi dini kanker itu.
Demi menumbuhkan kesadaran untuk melindungi diri para perempuan dari kanker Serviks, Kepala Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Yayasan Kanker Indonesia Sumarjati Arjoso, Jumat (22/8), di Jakarta, menyatakan, sosialisasi kepada masyarakat mengenai seluk-beluk penyakit kanker serviks, termasuk gejala, pencegahan dan deteksi dini harus terus dilakukan.
Keberhasilan Yayasan Kanker Indonesia dalam melaksanakan program penyuluhan pencegahan dan penanggulangan kanker serviks selama puluhan tahun dan program-program mendatang akan dipaparkan dalam forum Kongres Kanker Sedunia Tahun 2008, di Geneva, akhir Agustus nanti. 
Yayasan Kanker Indonesia memaparkan, angka kematian kanker serviks terbanyak di antara jenis kanker lain di kalangan perempuan. Diperkirakan, 52 juta perempuan Indonesia berisiko terkena kanker serviks, sementara 36 persen perempuan dari seluruh penderita kanker adalah pasien kanker serviks. Ada 15.000 kasus baru per tahun dengan kematian 8.000 orang per tahun. 
Angka harapan hidup lima tahun jika kanke r ini diketahui dan diobati pada stadium 1 adalah 70-75 persen, pada stadium 2 adalah 60 persen, pada stadium 3 tinggal 25 persen, dan pada stadium empat penderita sulit diharapkan bertahan. "Jika penyakit ditemukan saat masih lesi pra kanker, penderita b isa diobati secara sempurna," ujarnya. 
P enyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi. Masalahnya, vaksin untuk melindungi diri kita dari virus HPV penyebab kanker serviks itu harganya mahal, sehingga tidak terjangkau semua lapisan masyarakat, kata Sumarjati menjelaskan. Oleh karena itu, deteksi dini dengan melakukan tes pap smear secara rutin perlu dilakukan.
Namun, b udaya dan adat ketimuran di Indonesia telah membentuk sikap dan persepsi yang jadi penghalang bagi perempuan untuk membuka diri kepada profesional medis dan berdaya diri melindungi kesehatan reproduksinya. Akibatnya, lebih dari 70 persen penderita kanker serviks datang untuk berobat ketika keadaan kesehatannya telah kritis, dan penyakit ditemukan dalam stadium lanjut hingga sulit diobati.
Untuk itu, YKI menginisiasi kampanye edukasi kesadaran publik Bantu Cegah Kanker Serviks Sekarang pada tahun 2007 lalu dengan tujuan menyebarkan pengetahuan dan referensi mengenai seluk-beluk penyakit kanker serviks termasuk penyebab, faktor risiko, gejala, pencegahan, deteksi dini dan pengobatan. Selain itu, kampanye tersebut bertujuan memba ngkitkan kesadaran untuk melindungi diri dan menggugah daya diri perempuan untuk mampu menentukan sikap bagi kesehatan pribadi terutama organ reproduksinya.
Kami berprinsip, mencegah lebih baik daripada mengobati, dan bahwa kanker yang ditemukan dalam stadium dini akan mempunyai kemungkinan sembuh dan harapan hidup lebih besar daripada kanker stadium lanjut, kata Sumarjati. Sejauh ini, YKI bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, BKKBN, dan lembaga-lembaga swadaya perempuan, serta perusahaan swasta terutama dari industri farmasi untuk terus secara konsisten menggulirkan dan menyuarakan pesan ini.
Hasl yang dicapai dari upaya itu antara lain, meningkatnya kesadaran perempuan untuk melakukan tes pap smear, banyak permintaan untuk edukasi dalam forum-forum publik dan kelompok-kelompok komunitas perempuan dari berbagai segmen secara nasional. Kami berharap kesadaran perempuan terhadap bahaya kanker serviks ini diikuti dengan aksi nyata yang bermanfaat bagi kesehatan mereka dengan melakukan tes pap smear dan imunisasi, kata Direktur Unit Bisnis PT Merck dr Ping Ping. (EVY) 

0 komentar:

Posting Komentar